Saturday, September 22, 2012

Profil | Ombat 'Tengkorak'

Ruko dua lantai yang terletak di kawasan Pertukangan Utara, Jakarta Barat terlihat ramai. Di depannya, terpakir mobil dan motor. Di lantai dua ruko tersebut, tiga orang sedang terlibat dalam pembicaraan serius. Salah satu dari mereka adalah Mohammad Hariadi Nasution atau yang akrab dipanggil dengan nama Ombat.

Penggemar musik metal (underground) pasti sudah familiar dengan nama Ombat yang tidak lain adalah vokalis band Tengkorak.

Profil | Ombat 'Tengkorak'

Selain sebagai vokalis Tengkorak, Ombat cukup beken sebagai pengacara. Ombat kini tercatat sebagai Ketua Lembaga Bantuan Hukum Muslim Indonesia yang berkantor di ruko itu.

Selain aktif sebagai pengacara, pria kelahiran 11 April 1973 tersebut, Ombat tercatat sebagai Direktur PT Sebelas April, Anggota Aktif Dagang dan Industri (Kadin) dan Anggota ICMI (Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia).

Keseharian Ombat memang kontras dengan penampilannya di atas panggung. Pakaiannya cenderung rapi. Perasaannya halus dan sangat religius. Namun, jika di atas panggung, dia bisa berubah menjadi vokalis metal sejati.

Profil | Ombat 'Tengkorak'

 Profil | Ombat 'Tengkorak'


Sebagai pegacara, hingga saat ini sudah semua kasus hukum pernah ditanganinya. Ombat pernah menangai kasus tabrakan, perdata, hingga pembunuhan berencana. Namun yang paling berkesan adalah saat ia menangani kasus teroris 2009 silam.

Saat itu, Omban menjadi Ketua Tim Kuasa Hukum, Mohammad Jibril yang disebut-sebut terkait dengan pengeboman di Hotel JW Marriot & Ritz Carlton.

Saat membela M Jubril, dia mendapat banyak tantangan, termasuk dari keluarga. "Mereka tanya kenapa kau ? Dari meda dan luar daerah juga. Aduh jangan lah. Nggak usah ikut-ikutan. Lah ini kan lawyer, harus profesional. Aku tetap maksa. Ini hati nurani yang belajar,"ujar pria yang telah mendapatkan gelas Magister di Universtas Islam Asyaf'lyah tersebut.

Sebelum menerima tawaran tersebut, Ombat untuk mencari tahu siapa sebenarnya M. Jibril lewat berbagai buku, khususnya yang membahas terorisme.

"Tegang benar. Kita memang belum pernah. Kita cari tahu juga dan benar-benar objektif dan jernih. Nggak boleh sembarangan. Ini sudah ada undang-undang, sementara kita biasa pakai KUHP. Di situ tantangannya," terang ayah tiga anak ini.

Rasa takut memang tidak pernah ada dalam kamus hidupnya. Sejak kecil, kedua orangtuanya selalu mengajarkan Ombat menjadi seorang lelaki sejati. Mungkin karena itulah, sejak kecil Ombat gemar berlatih bela diri. Saat ini pun ia telah menjadi seorang guru besar ilmu bela diri Markazu (gabungan dari 9 ilmu beladiri yang ada).

"Sama sekali nggak takut, takut harus ada alasannya. Tapi akhirnya dibilang lawyer teroris. Sekarang mereka sudah capek sendiri," kata Ombat sambil tertawa.

Namun bukan berarti karir Ombat mulus-mulus saja. Ancaman pembunuhan sempat ia alami saat sedang menangani kasus perceraian. Pernah dia diserang dengan sebilah golok oleh suruhan suami kliennya. "Suaminya kesel, katanya aku menghasut istrinya," ujarnya.

Profil | Ombat 'Tengkorak'

No comments:

Post a Comment